Sebagai orang tua, kita harus bisa menunjukkan
sikap yang ramah dan cobalah jangan terlampau sering untuk memarahinya. Apabila
ada kesempatan, berikan waktu untuk si kecil agar bermain bersama anak-anak
sepantarannya. Dalam lingkungan yang seperti ini dia terpaksa harus mencari
sebuah daya sendiri. Cobalah untuk bicara dengan anak secara ramah. Gunakan
kata-kata yang sederhana saja yang mudah dimengerti oleh si anak. Berikan ruang
untuk anak anda agar dapat menyatakan isi hatinya dan keinginannya dengan
kata-kata. Jangan tunjuk kan raut wajah kekesalan Anda terhadap keterlambatan
tumbuh kembang si anak.
Semua bayi pasti tidak mampu mengucapkan
kata-kata dengan baik. Semakin lama mereka akan tahu bagaimana mengucapkan
sesuatu perkataan yang tepat. Tapi kemungkinan pula mereka salah mengucapkan
suatu perkataan. Kemungkinan disebabkan karena pendeknya lidah si anak karena
dalam masa pertumbuhan, atau adanya kelainan yang dapat menjadi penyebab tersebut.
Bagaimana dengan anak yang usianya 3 tahun akan
tetapi masih gaya bicaranya masih cadel, sehingga anak lain tidak dapat
mengerti apa yang dia ucapkan bahkan dapat menjadi bahan ejekan? Pastinya tidak
ingin jika anak anda mengalami hal seperti itu, karena dapat merusak tumbuh
kembang si anak untuk kedepannya. Berikut cara menghadapi anak yang sulit
untuk berkomunikasi.
- Sebagai orang tua yang baik, Anda
perlu membawanya ke dokter spesialis THT untuk diperiksa apakah ada
gangguan dalam pendengarannya atau juga bisa pergi ke ahli terapi bicara
yang akan menolongnya belajar bicara.
- Ajak anak untuk
selalu bersosialisasi dengan anak sepantarannya, mungkin di lingkungan
play group sebelum dia siap untuk masuk ke taman kanak-kanak. Guru yang
baik akan dapat menolong dan melindungi anak yang kurang mampu bicara dari
gangguan anak lain dengan berbagai cara yang taktis sekali. Bahkan mungkin
guru akan lebih mampu mengajar anak bicara dibandingkan dengan orang tua.
Seringkali, anak yang telah lancar berbicara mendadak
berbicara seperti bayi lagi. Hal tersebut biasanya terjadi jika dia mendapatkan
seorang adik baru dan merasa iri pada adik barunya. Mungkin dia merasa adiknya
mendapat perhatian terlampau banyak dari anggota keluarga lain, sehingga ia
kembali berbicara seperti bayi dengan harapan bisa mendapat perhatian lebih
banyak dari saingan baru yang notabene adalah adiknya sendiri.
Ada contoh lain dimana anak tetap berbicara
seperti bayi, oleh karena ia diperlakukan sedemikian rupa di dalam keluarganya.
Anak ini selalu dianggap bayi atau anak kecil oleh orangtuanya. Orang tua
senang sekali jika anak bertingkah laku seperti bayi, Mereka lupa jika anak
terus tumbuh. Kita tidak dapat menyalahkan anak jika ia tetap bertingkah
seperti bayi. Ia akan menemukan kesulitan jika berada di lingkungan teman
sebayanya.
Kelamahan anak dalam berkomunikasi dapat sembuh ataupun semakin parah tergantung dari kesabaran dan ketelatenan orang tua. Kesembuhan bisa di dapat asal keluarga terutama orang tua mendukung kesembuhan anaknya tersebut.